Sulut – Menggandeng Pemprov Sulawesi Utara (Sulut), Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (FPDR) dan juga lima kampus sepakat memerangi korupsi sebagai wujud bela negara.
Kesepakatan ini tertuang dalam dialog kebangsaan yang mengangkat tema “Memerangi Korupsi Sebagai Wujud Bela Negara”.
Dialog ini digelar di Lion Hotel Manado, Jumat 8 Oktober 2024.
Dialog yang dilaksanakan sebagai peringatan Hari Pahlawan ini dibuka langsung Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel.
Dilanjutkan dengan dialog yang menghadirkan narasumber dari Pemprov Sulut, serta pimpinan dari kelima universitas tersebut.
Steve Kepel mengatakan sebagaimana amanat yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu bahwa korupsi harus diperangi secara luas dan absolut.
Implementasinya adalah segala sesuatu dilaksanakan dengan hikmat dan bijaksana agar Sulut semakin hebat, lebih baik, dan berguna bagi warga negara.
“Sekali lagi kita dapat menjadi pahlawan-pahlawan masa kini dengan memerangi korupsi secara bersama,” tegas Kepel.
Ketua FPDR Sulut Risat Sanger sepakat dengan Kepel.
Ia mengatakan bahwa korupsi ini adalah musuh bersama.
“Dan wajib kita gaungkan sebagai wujud bela negara sebagaimana instruksi Bapak Presiden,” kata Risat.
Menurutnya F-PDR Sulut tidak akan berhenti mengampanyekan perang terhadap korupsi.
Pasalnya korupsi menjadi momok bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju.
“Kita harus betul-betul berkomitmen memberantas korupsi dari tanah air. Kalau bukan dari sekarang kapan lagi,” ucap dia.
Sementara David Mengko Ketua Panitia Dialog yang juga anggota Humas 234 SC Manado menuturkan, dialog ini juga bagian dari edukasi dan sebagai pengingat agar semua pihak sungguh-sungguh bela negara.
Salah satunya dengan perang terhadap korupsi.
“Tidak korupsi sudah menjadi implementasi bela negara. Dan dialog-dialog seperti ini akan berkesinambungan ke depannya guna pengingat kita semua bahwa korupsi harus dibasmi terus menerus,” tutup dia.