ERASTORI.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel bersama Balai Guru Penggerak (BGP) Sulawesi Utara melakukan program kemitraan ikhwal optimalisasi Platform Merdeka Mengajar dengan tajuk ” Pelatihan Mandiri Pendidikan Inklusif Berjenjang (Dasar) untuk Kepala Sekolah dan Guru” yang dipusatkan di BGP Manado mulai tanggal 17 sampai 21 september 2024.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Balai Guru penggerak bapak Ariyanto Batara, SP, M.Pd, dalam kesempatan ini beliau menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi pemerintah daerah karena sangat antusias dalam mengoptimalkan pelayanan pendidikan inklusif.
“Bolsel adalah daerah pertama di Sulawesi Utara yang melakukan program kemitraan tentang pendidikan inklusif,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel Hj. Rante Hattani, S.Pd, M.Si menyampaikan, bahwa program kurikulum merdeka belajar yang ditempuh pemerintah, sebagai bagian dari upaya perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Aktualisasi ini dilakukan untuk memberi penguatan kepada guru.
“Aktualisasi ini dilaksanakan dengan menguatkan kompetensi guru sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik untuk meningkatkan kualitas karakter, pengetahuan dan keterampilan peserta didik,” ucap kadis.
Tambahnya lagi, agar setiap satuan pendidikan memiliki guru yang punya kompetensi untuk program pendidikan inklusif.
“Makanya setiap seleksi program guru wajib diikuti oleh setiap guru yang memenuhi syarat, sehingga lebih banyak lagi guru penggerak yang ada di Bolsel,” terang Rante.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah kabupaten bolaang mongondow selatan kepada dunia pendidikan khususnya pendidikan inklusif.
“Dengan adanya permendikbudristek 48 tahun 2023 tentang tentang akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas pada satuan pendidikan anak usia dini formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi,” ucapnya.
Lebih jauh Kadis Pendidikan menerangkan, sebagaimana tujuan program pendidikan inklusif adalah untuk meningkatkan akses pelayanan pendidikan yang ideal bagi anak berkebutuhan khusus dan memberikan jaminan untuk memperoleh hak pendidikan yang sama seperti anak-anak lainnya.
“Saya harapkan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan penuh kesungguhan, karena akan diterbitkannya Sertifikat oleh Kemendikbudristek Dirjen Dikmen Diksus,” tutupnya.
Untuk diketahui, peserta pada kegiatan ini berjumlah 123 orang yang terdiri dari 12 orang Kepala Satuan Pendidikan dan 111 orang guru. Rencana kegiatan ini akan berjalan selama 5 hari kedepan. ***