ERASTORI.COM, BOLSEL – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) Rante Hattani, menjadi narasumber Webinar Sosialisasi dan Diskusi yang bertema ‘Penguatan Pencegahan Kekerasan bagi TPPK dan Satgas PPKSP’.
Diketahui agenda itu, diikuti langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek Suharti, dan Kepala Pusat Penguatan Karakter Rusprita Putri Utami.
Ketika dihubungi media ini, Rante Hattani menjelaskan bahwa dalam webinar itu, dia menceritakan perjalanan pihaknya mengejawantahkan Permendikbud No 46 tahun 2023.
“Dalam kurun waktu sebulan pasca Permendikbud No 46 tahun 2023 diundangkan. Kami langsung menindaklanjuti dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas),” beber Hattani, Kamis 7 Maret 2024.
Lanjutnya, itu semua kami lakukan demi memajukan dan menciptakan kondisi aman pada dunia Pendidikan di Bolsel tercinta.
“Ini tidak lepas dari dukungan dan suport dari Bupati bapak H. Iskandar Kamaru dan Wabup Deddy Abdul Hamid, serta seluruh stakeholder,” ungkapnya.
Peraih women development itu, juga mengatakan ini salah satu langkah preventif Pemerintah dalam menekan kekerasan apapun yang terjadi di satuan pendidikan.
“Terima kasih juga kepada Kepala Pusat Penguatan Karakter Rusprita Putri Utami, yang memberikan kami kesempatan menjadi narasumber dalam giat itu,” ucapnya.
Sebelumnya, dilansir dari situs resmi Kemendikbud.go.id Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebut bahwa dalam kurun waktu 6 bulan sejak peraturan diterbitkan, sudah lebih dari 90% satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA/K dan SLB sudah memiliki TPPK. Serta lebih dari 50% pemerintah daerah (Pemda) telah membentuk Satuan Tugas PPKSP.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas komitmen dan langkah progresif yang dilakukan Ibu/Bapak hingga saat ini. Selanjutnya, tugas besar dan mulia terkait pencegahan dan penanganan kekerasan perlu segera dijalankan dengan optimal,” ucapnya dalam Webinar Sosialisasi dan Diskusi yang bertema “Penguatan Pencegahan Kekerasan bagi TPPK dan Satgas PPKSP”, di Jakarta, Selasa (5/3).
Menurut Nadiem, kehadiran TPPK dan Satgas ini sangat penting untuk mencegah dan merespons dengan cepat penanganan kekerasan di lapangan. Upaya tersebut mencakup penguatan tata kelola, edukasi, dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung perubahan positif dalam dunia pendidikan yang bebas dari kekerasan.
“Saya ingin mengajak Ibu/Bapak TPPK dan Satuan Tugas yang menjadi garda terdepan dalam penuntasan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan untuk saling menguatkan dan berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan mandat Permendikbudristek PPKSP,” demikian penjelasan Nadiem dalam acara yang juga disiarkan melalui channel YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI ini. ***/isal